Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suka Duka Memelihara Ayam Kalkun | Pilih Pelihara Kalkun Dewasa Atau Anakan?

Suka Duka Memelihara Ayam Kalkun | Pilih Pelihara Kalkun Dewasa Atau Anakan?

Apakah kalian pernah mengalami ketika membeli anakan ayam kalkun lantas sampai dirumah baru beberapa jam saja sudah banyak yang mati? atau kalian sedang baru ingin memelihara ayam kalkun dan berniat membeli anakan ayam kalkun di pasar?

Kali ini akan kita bahas masalah dan resiko yang mungkin bakalan terjadi jika kalian ingin memelihara anakan ayam kalkun.

Pilih memelihara ayam kalkun dewasa atau anakan

Pertanyaan ini sering menghantui para peternak, khususnya bagi yang masih pemula dalam memelihara ayam kalkun.

Jadi gini, memelihara ataupun merawat anakan ayam kalkun memang ada suka dukanya. Jika kita berhitung mengenai ongkos pengeluaran untuk membeli anakan ayam kalkun, jika di bandingkan ketika harus membeli yang sudah dewasa, tentunya anakan ayam kalkun akan lebih murah.

Namun sebenarnya jika di hitung lebih rinci lagi, apalagi mengenai pengeluaran dalam pembelian pakan hariannya sebenarnya kost yang dikeluarkan saat memelihara anakan ayam kalkun akan lebih besar.

Hal ini mengingat bahwa anakan ayam kalkun membutuhkan perawatan ekstra ketimbang ayam kalkun yang sudah dewasa.

Untuk jenis pakannya juga anakan ayam kalkun membutuhkan nutrisi tambahan berupa pakan pabrikan yang tentunya harganya tidaklah murah.

Hal tersebut tentunya berbeda ketika kita memelihara ayam kalkun dewasa. Yang mana jenis pakannya lebih murah, bahkan terbilang mudah di dapatkan di sekitar tempat tinggal kita.

Kalian tentu tahu bahwa ayam kalkun dewasa paling suka makan daun-daunan, yang pasti hal tersebut akan sangat menghemat kita dalam hal biaya pakan harian.

Resiko memelihara anakan ayam kalkun

Sebelum menentukan pilihan untuk memelihara anakan ayam kalkun, ada baiknya jika kalian harus paham suka duka dan resiko memelihara anakan ayam kalkun.

1. Kemungkinan Terpisah dari Induknya menyebabkan anakan kalkun stres

Anakan Kalkun kecil itu seperti halnya manusia juga loh, ketika terpisah dari ibu atau saudara-saudaranya bisa merasa sendirian dan cemas.

Kondisi tersebut dapat memicu faktor stres pada anakan ayam kalkun, selain itu anakan ayam kalkun menjadi tidak mau makan, menjadi lesu dan kurang aktif serta hal terburuk yang mungkin terjadi adalah kematian pada anakan ayam kalkun kita.

Untuk kondisi ini memang susah-susah gampang dalam penanganannya, namun yang termudah adalah ketika membeli ataupun memelihara anakan ayam kalkun usahakan minimal dua ekor, lebih banyak akan lebih bagus.

Hal tersebut untuk menghindari anakan ayam kalkun merasa kesepian, sehingga terhindar dari stres. Dan yang terpenting usahakan anakan ayam kalkun yang akan kita beli tersebut merupakan saudara kandung.

Artinya jumlah banyak memang harus, namun banyak saja tidak cukup apalagi bukan saudara satu tetasan. Anakan ayam kalkun masih yang baru kita beli itu harus beradaptasi satu sama lain, padahal selain itu masih harus adaptasi dengan lingkungan kandang yang baru dan asing.

2. Perubahan Lingkungan baru dapat mengganggu kesehatan anakan ayam kalkun

Seperti yang sudah dikatakan di awal bahwa perubahan dari lingkungan dimana mereka menetas, seperti pindah ke kandang yang berbeda, dapat menimbulkan anakan ayam kalkun menjadi stres.

Tentunya hal ini akan menimbulkan kesehatan anakan ayam kalkun terganggu, apalagi jika stres tersebut tidak kunjung ditangani dengan tepat.

Tapi jangan khawatir, hal ini tidak serumit yang dibayangkan kok. Selama kandang yang kita sediakan itu nyaman, dan bersih seharusnya mereka akan langsung dapat beradaptasi dengan baik.

Selain itu, usahakan berikan pakan yang terjamin dan pastikan jangan di campur secara koloni dengan anakan ayam kalkun lainnya yang berbeda umur.

3. Suhu kandang harus diperhatikan

Selain faktor alam yang mempengaruhi suhu di sekitar lingkungan kandang, sebenarnya suhu yang tepat dapat kita atur. 

Seperti kita tahu bahwa ayam kalkun yang masih anakan sangat rentan terhadap cuaca ekstrim seperti suhu dingin di musim hujan, ataupun suhu panas yang berlebihan saat musim kemarau.

Oleh karena itu, wajib bagi kita sebagai peternak untuk memperhatikan kestabilan suhu dan kelembaban kandang. Kita dapat menambahkan lampu jika cuaca sedang dingin, dan pastikan fentilasi kandang yang cukup untuk menghindari suhu panas berlebih di dalam kandang.

Sirkulasi udara yang bagus di dalam kandang juga dapat mengurangi amoniak dari kotoran sisa pakan ataupun bau dari kohe ayam kalkun itu sendiri.

Bila perlu tambahkan termometer untuk memudahkan dalam memantau suhu kandang anakan ayam kalkun. Juga kalian bisa menambahkan blower agar udara di dalam kandang selalu fresh.

4. Makanan dan Air Harus selalu tersedia

Kadang ketersediaan makanan dan air di dalam kandang sering kali terlambat, tentunya tidak dipungkiri kita sebagai peternak juga memiliki kesibukan lain, yang mungkin saja membuat kita lupa menyediakan pakan dan airnya.

Kecerobohan ini dapat berakibat fatal loh, anakan ayam kalkun belum memiliki sistem pencernaaan dan metabolisme yang sempurna layaknya ayam kalkun dewasa. ayam kalkun yang masih kecil lebih sering makan dan minum ketimbang mereka yang sudah besar.

Maka apabila kita sudah memutuskan untuk memelihara ayam kalkun anakan, usahakanlah pakan dan minumnya harus selalu tersedia di dalam kandang.

Sering-seringlah cek kandangnya, jika pakan atau minumnya habis segera di isi kembali. Jangan biarkan anakan ayam kalkun kelaparan berlama-lama ataupun sampai mengalami dehidrasi karena akibatnya akan fatal.

Jika kalian termasuk peternak yang sibuk maka lebih baik gunakan jadwal rutin dalam pemberian pakan dan minumnya. Misalnya setiap pagi jam 6, dan jam 17.00 pada sore harinya.

Perubahan mendadak dalam pola makan, seperti perubahan jenis makanan ataupun jadwal pemberian makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan anakan ayam kalkun.

5. Perhatikan jumlah ayam kalkun sebanding dengan ukuran kandang yang tersedia

Kalian tidak perlu membuat kandang yang besar dan luas, juga bukan berarti kalian cukup membuat kandang kecil ketika akan memelihara anakan ayam kalkun.

Ukuran kandang yang tepat adalah sebanding dengan jumlah populasi ayam kalkun yang akan kita pelihara. Jika kita memelihara sedikit, maka silahkan buat kandang yang kecil saja. Namun jika jumlah ayam kalkun yang kalian pelihara lumayan bayak, maka buatlah kandang yang sesuai.

Umumnya untuk ukuran kandang 1x1 meter akan ideal untuk memelihara 5-10 anakan ayam kalkun. Ukuran tersebut berbanding lurus sesuaikan dengan populasi yang ada. Misalnya jika kita akan memelihara 100 ekor anakan ayam kalkun, maka ukuran kandang yang ideal adalah 1x10 meter.

Kepadatan yang tinggi atau terlalu banyak kalkun dalam satu kandang yang kecil dapat menyebabkan persaingan dan konflik, berebut tempat, serta akhirnya akan meningkatkan stres.

6. Penanganan yang baik pada anakan ayam kalkun

Penanganan disini dimaksudkan pada saat kita berinteraksi dengan ayam kalkun, seperti misalnya saat memegangnya, teknik menangkapnya, ketika membersihkan kandang, serta saat ketika kita memberi makanan.

Penanganan kasar ataupun terlalu seringnya interaksi manusia dengan ayam kalkun dapat membuat mereka merasa takut dan cemas loh!.

Namun jika kita tidak pernah berinteraksi atau bahkan tak pernah menyentuhnya juga akan membuat ayam kalkun peliharaan kita selalu merasa asing ketika di dekati.

Aternatifnya yaitu dengan membuat jadwal teratur waktu kapan kita akan masuk kandang. Sehingga ayam kalkun menjadi terbiasa dan hafal dengan kita sebagai pemiliknya.

Oya penting untuk di ingat, usahakan jangan melakukan kegiatan ataupun gerakan-gerakan yang mengagetkan ayam kalkun ya! Jika memang harus menangkapnya maka usahakan lakukan dengan pelan dan penuh perasaan.

Posting Komentar untuk "Suka Duka Memelihara Ayam Kalkun | Pilih Pelihara Kalkun Dewasa Atau Anakan?"