Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Maggot Bsf Dan Belatung Lalat hijau

perbedaan maggot BSF dan belatung lalat hijau

Buat temen-temen yang masih sulit untuk membedakan antara jenis maggot BSF dengan maggot lalat lainnya, mari kita bahas tuntas disini.

Perbedaan maggot BSF (Lalat tentara hitam) Dengan Belatung

Pertama-tama agar kalian tidak bingung ya, pengertian maggot ini sendiri berasal dari bahasa asing (inggris) yang artinya jika di translate ke bahasa Indonesia adalah belatung.

Jadi antara maggot dan belatung adalah sama saja artinya, yaitu telur lalat yang sudah menetas. Dan yang membedakan adalah kebiasaan kita dalam menyebut istilah maggot ini di khususkan pada lalat BSF.

Sedangkan istilah belatung biasanya untuk menyebut tetasan telur pada lalat hijau, lalat buah, dan jenis lalat selain lalat BSF.

Dari sini sudah mulai ada gambaran bukan? agar nanti pada penjelasan selanjutnya akan mudah dalam mencerna topik ini.

Maggot BSF VS Maggot lain

Meskipun sama-sama belatung, namun belatung dari lalat tentara hitam atau BSF seperti memiliki kasta yang lebih tinggi dibandingkan dengan belatung dari jenis lalat lain.

Alasan yang pasti karena hasil penelitian yang membuktikan bahwa maggot lalat BSF memiliki manfaat yang positif.

Selain itu, maggot bsf terbukti juga tidak menyebabkan sumber penyakit, berbeda seperti halnya pada maggot lalat jenis lain, sebut saja lalat hijau.

Lalat hijau bukanlah lalat BSF

Beberapa artikel di media lain menyebut bahwa lalat hijau merupakan lalat BSF. Ingat, perlu di garis bawahi lalat hijau bukanlah lalat BSF.

Lalat hijau dengan nama latin Lucilia sericata, itu dari bentuknya lebih pendek gemuk. lalu tubuhnya berwarna kehijauan. Sedangkan lalat BSF dengan nama latin Hermetia illucens bentuk tubuhnya ramping panjang dan warnanya kehitaman.

Mengenai ukuran dari maggot nya, untuk lalat hijau memiliki ukuran maggot yang lebih kecil, dan terlihat agresif dalam gerakannya. Sedangkan ukuran maggot lalat BSF lebih besar lagi, dan memiliki gerakan yang lambat (kurang agresif) .

Lalat hijau sering hinggap di tempat yang kotor, dan di kenal sebagai sumber penyakit menular seperti diare. Penyebarannya terjadi ketika manusia memakan makanan yang telah di hinggapi lalat hijau.

Pada lalat hijau, maggot nya di nilai kurang berguna bahkan termasuk sumber penyakit menular. Hal tersebut lantaran lalat hijau saat meletakkan inang telur nya umumnya akan di tempatkan pada media yang kotor.

Media kotor yang umum di gunakan lalat hijau untuk bertelur adalah limbah sampah, kotoran hewan bahkan kadang di letakkan pada bangkai hewan lain.

Selanjutnya maggot lalat hijau yang menetas akan memakan media tersebut yang notabene nya merupakan kotor.

Menurut penelitian lain juga menyebutkan bahwa maggot lalat hijau selain sumber penyakit yang dapat menular ke manusia juga di nilai berbahaya jika menempel di jaringan kulit maka akan masuk ke tubuh manusia (penelitian ini masih dalam tahap pembuktian lebih lanjut).

Meskipun belum sepenuhnya dapat dibenarkan mengenai bahaya yang di timbulkan dari maggot lalat hijau ini, jika melihat dari perilaku induknya yaitu lalat hijau itu sendiri yang di kenal sebagai hama dan penyebar bakteri, maka memang tidak menutup kemungkinan perilaku tersebut juga berlaku untuk maggot lalat hijau.

Belum ditemukan studi kasus yang membahas detail tentang maggot dari lalat hijau ini, termasuk kandungan proteinnya.

Hal ini berbeda dengan maggot lalat BSF yang sudah terbukti memiliki kandungan protein hingga 30% lebih, dan memiliki segudang manfaat dari pakan ikan, pakan unggas, hingga sebagai bahan baku pembuatan kosmetik.

Semoga artikel ini mampu memberikan pencerahan akan perbedaan maggot dan belatung, serta lebih memahami akan manfaat maggot lalat BSF.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Maggot Bsf Dan Belatung Lalat hijau"